Teleskop James Webb
Proses pengembangan Teleskop James Webb


    Manusia tidak akan merasa puas dalam menggali misteri alam semesta, setiap penemuan akan selalu memunculkan pertanyaan baru yang harus dipecahkan. Begitu juga dalam hal eksplorasi ruang angkasa, masih banyak sekali misteri-misteri ruang angkasa yang belum bisa dipecahkan manusia, karena pengetahuan manusia perihal ruang angkasa bisa dibilang masih primitif jika dibandingkan dengan luasnya alam semesta. Prestasi terhebat kita dalam mengeksplorasi alam semesta adalah berhasil menginjakan kaki di bulan.

    Pengamatan ruang angkasa yang paling sering dilakukan saat ini oleh para ilmuan adalah dengan menggunakan teleskop-teleskop yang ada dibumi seperti observatorium Greenwich di Inggris, observatorium Paranal di Chile, observatorium Mauna Kea di Amerika Serikat, atau yang kita miliki observatorium Boscha yang ada di Lembang. Juga dengan teleskop yang berada di luar angkasa yaitu teleskop Hubble, teleskop Herschel dan teleskop Spitzer. Nah, penjelasan kali ini saya akan menjelaskan proyek terbaru yang sedang dibangun NASA yaitu James Webb Space Telescope (JSWT) sebagai pengganti teleskop Hubble, teleskop ini digadang-gadang akan mengubah cara pandang kita terhadap alam semesta.


Mengapa diberi nama James Webb?

    Mendengar namanya James Webb memang terdengar seperti nama seseorang, tapi kenapa harus diberi nama James Webb? oke, jadi ini merupakan bentuk penghargaan kepada sosok yang bernama James Webb (1906 - 1992), siapakah dia? James Webb adalah administrator kedua NASA yang paling berjasa dalam peluncuran misi Apollo pada tahun 1969 yang kita kenal dengan misi pendaratan pertama kali manusia ke bulan.

    Pemberian nama ini sama halnya dengan pemberian nama teleskop Hubble yang diluncurkan pada tahun 1990, Hubble berasal dari nama seorang astonom bernama Edwin Hubble yang bersjasa besar dalam perkembangan ilmu astronomi, ia berhasil membenarkan objek yang sebelumnya disebut nebula ternyata adalah sebuah galaksi diluar bima sakti.


Proyek yang memakan biaya hingga USD 10 miliar 

    Sebenarnya proyek ini sudah direncanakan sejak tahun 1996, yaitu 6 tahun setelah teleskop Hubble diluncurkan pada tahun 1990, dalam kurun waktu 20 tahun NASA mengembangkan proyek teleskop ini dengan menghabiskan biaya sebesar USD 10 milliar  atau jika dirupiahkan sekitar Rp 150 triliun, luar biasa bukan? sebagai perbandingan, teleskop Hubble menghabiskan biaya sekitar USD 1,5 miliar . 

    NASA tentu tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh 17 negara, kontribusi terbesar datang dari European Space Agency dan Canadian Space Agency. 


Pengunduran Jadwal Peluncuran

    Teleskop ini sudah mengalami tiga kali pengunduran dalam jadwal peluncurannya ke luar angkasa. Pertama direncanakan pada bulan Oktober 2018, namun diundur karena terdapat kendala teknis hingga Juni 2019, pada bulan Juni 2019 juga kembali mengalami pengunduran hingga Maret 2020 berdasarkan perhitungan resiko dari proses integrasi dan pengujian oleh NASA, dan tahun ini Maret 2020 kembali lagi mengalami pengunduran hingga Oktober 2021 akibat pandemi virus Corona. 

    Stephen Jurczyk, sebagai perwakilan NASA dalam sebuah konferesi pers mengatakan "Keberhasilan misi sangat penting tetapi keselamtan tim adalah prioritas utama kami".

    Rencananya JSWT akan diluncurkan oleh roket Arilane 5 dari Spaceport Eropa, Guyana, Prancis. Kita berharap saja semoga tahun depan bisa segera diluncurkan tanpa harus mengalami pengunduran lagi.


Pengganti tugas dari teleskop Hubble

    Teleskop Hubble sudah beroperasi 30 tahun sejak 1990, memang sudah waktunya teleskop ini  untuk pensiun. Teleskop Hubble sendiri dilengkapi cermin dengan tinggi sekitar 2.4 meter dan mengorbit pada orbit rendah bumi (batasan antara atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen) sekitar 200 km - 1200 km di atas permukaan bumi, dengan teleskop Hubble ilmuan bisa mengetahui tingkat ekspansi alam semesta. 

    Lalu seperti apa kehebatan teleskop James Webb sebagai pengganti tugas Hubble?

    Komponen utama teleskop James Webb adalah cermin dingin raksasa dengan diameter 6.5 meter, cermin ini merupakan gabungan dari 18 segmen yang terdiri dari berilium ringan, dengan komponen ini teleskop James Webb memiliki daerah pengumpulan cahaya yang tujuh kali lebih besar dari Hubble. Dengan kemampuannya itu, ibaratnya kalian bisa melihat pertandingan sebakbola yang berlangsung di GBK (Gelora Bung Karno) dari Yogyakarta yang berjarak 550 km dengan menggunakan teleskop ini.

    Namun, kemampuan yang paling utama dari teleskop James Webb adalah penglihatan gelombang infra merahnya yang memungkinkan para ilmuan melihat yang tidak pernah terlihat sebelumnya, seperti objek luar angkasa yang sangat redup, galaksi yang berjarak miliaran tahun cahaya, lahirnya galaksi baru dan masih banyak lagi.

    Teleskop ini akan mengorbit dengan jarak 1.5 juta kilometer dari bumi. Dalam perjalanannya, teleskop membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mencapai orbitnya dan setelah sampai pada orbitnya, supaya teleskop dapat bekerja secara maksimal, maka cermin utama pada teleskop harus membelakangi matahari agar suhunya tetap dingin sekitar - 233 ℃. 


    Semoga artikel saya kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman, silahkan jika  merasa ada yang keliru atau ingin menambahkan dari penjelasan saya bisa berkomentar dengan bijak di bagian bawah.


Baca Juga    :

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama